STOP TIDUR !! SETELAH SAHUR

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Pada bulan Ramadhan kita harus bersyukur kepada Allah karena diberi kesempatan untuk bertemu dengan  bulan yang mulia ini dan menimba pahala yang banyak di dalamnya, karena itu hendaknya kita manfaatkan kesempatan ini semaksimal mungkin. Hanya saja ada satu kebiasaan buruk yang menjamur, terutama di bulan Ramadhan. Kebiasaan itu adalah tidur di waktu pagi

Tidur memang kebutuhan kita untuk mengistirahatkan organ tubuh dan fikiran kita, akan tetapi tidur juga ada aturan tertentu agar tidur kita akan membawa kesehatan jasmani maupun rohani.

Kadang menjadi kebiasaan jika sehabis makan sahur langsung melanjutkan untuk tidur kembali, memang tidur setelah sahur tidak-lah haram hukunnya tetapi banyak ulama berpendapat bahwa tidur setelah makan sahur sebaiknya tidak di lakukan.

Bagaimana menurut islam tentang tidur setelah sahur?

  1. Kehilangan barokah pagi hari
    Sebagaimana terdapat dalam Sunan Tirmidzi dan Sunan Abu Daud dan lainnya dari hadis Sakhr bin Wada’ah al Ghamidi radliyallahu ‘anhu, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi hari mereka”. Ini adalah doa yang agung yang Rasulullah panjatkan agar umatnya memberi perhatian yang besar kepada waktu pagi.
  2. Bisa ketingalan sholat subuh
    Tidak sedikit dari kita tidur setelah sahur sehingga hal ini bisa menyebabkan ketinggalan jamaah shalat subuh (bagi laki-laki) atau bahkan kehilangan waktu shalat subuh.
  3. Menyelisihi kebiasaan salaf
    Sebagian ulama salaf membenci tidur setelah shalat subuh. Dari ‘Urwah bin Zubair, beliau mengatakan, “Dulu Zubair melarang anak-anaknya untuk tidur di waktu pagi”. Urwah mengatakan, “Sungguh jika aku mendengar bahwa  seorang itu tidur di waktu pagi maka aku pun merasa tidak suka dengan dirinya”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah no 25442 dengan sanad yang sahih) yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat adalah setelah mereka melaksanakan shalat subuh  mereka duduk di masjid hingga matahari terbit.

Dari Sammak bin Harb, aku bertanya kepada Jabir bin Samurah, “Apakah anda sering menemani duduk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?”. jawaban Jabir bin Samurah, “Ya, sering. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah meninggalkan tempat beliau menunaikan shalat shubuh hingga matahari terbit. Jika matahari telah terbit maka beliau pun bangkit meninggalkan tempat tersebut. Terkadang para sahabat berbincang-bincang tentang masa jahiliah yang telah mereka lalui kemudian mereka tertawa-tawa sedangkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum-senyum saja mendengarkan hal tersebut” (HR Muslim).

Skakhr al Ghamidi mengatakan, “Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika mengirim pasukan perang adalah mengirim mereka di waktu pagi”.

Shakhr al Ghamidi adalah seorang pedagang. Kebiasaan beliau jika mengirim ekspedisi dagang adalah memberangkatkannya di waktu pagi. Akhirnya beliau pun menjadi kaya dan mendapatkan harta yang banyak. Hadits di atas diriwayatkan oleh Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah namun ada salah satu perawi yang tidak diketahui. Akan tetapi hadits ini memiliki penguat dari Ali, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dll.²

  1. Membuat malas dan melehmakan badan
    Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur, beliau menyatakan bahwa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan, : “Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan. Tidur pagi juga Menyebabkan berbagai penyakit badan, diantaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya.” (Miftah Daris Sa’adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di sore harinya dia juga akan malas-malasan pula.³

  1. Pagi adalah waktunya dibagi Rezeki
    Imam Ibnul Qayyim mengatakan dalam kitabnya Zaadul Ma’aad, bahwasannya orang yang tidur di pagi hari akan menghalanginya dari mendapatkan rizki. Karena waktu subuh adalah waktu di mana makhluk mencari rizkinya, dan pada waktu tersebut Allah membagi rizki para makhluk.

Dan beliau mengutip dari Ibn ‘Abbas radliyallahu ‘anhu bahwasannya dia melihat anaknya tidur di waktu pagi maka ia berkata kepada anaknya bangunlah engkau! Apakah kamu akan tidur sementara waktu pagi adalah waktu pembagian rezeki?

Selain itu, ternyata tidur setelah sahur juga berbahaya bagi secara medis. Bagaimana penjelasannya?

Dilansir Klik dokter.com, setelah kita mengkonsumsi makanan, sistem pencernaan kita membutuhkan beberapa waktu untuk mencerna makanan dan menyerap nutrisi yang ada di dalam makanan dengan baik.

Setelah mengkonsumsi makanan (termasuk sahur), sistem pencernaan memerlukan beberapa waktu untuk mencerna dan menyerap nutrisi yang ada di dalam makanan tersebut. Ketika seseorang tidur setelah makan (sahur), apalagi dalam posisi terlentang, pencernaan menjadi melambat atau sulit bekerja

Jika dilihat dari sisi ilmu gizi dan kesehatan, tidur setelah makan sangat tidak dianjurkan karena dampak buruknya sangat banyak.

  1. Nyeri Ulu Hati
    Tidur terlentang setelah makan merupakan hal yang sering dilakukan oleh kita karena tak dapat dipungkiri, rasanya sangat nyaman. Tetapi hal ini justru membuat sistem pencernaan kita sulit untuk bekerja. Terkadang dapat muncul nyeri panas di daerah ulu hati. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan asam lambung. Rasa panas ini bisa menyebar ke dada dan tenggorokan sehingga dapat menggangu tidur dan dapat memicu timbulnya penyakit GERD dan maag.
  2. Refluks
    GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) merupakan penyakit yang timbul akibat kelemahan dari katup antara lambung dan kerongkongan. Hal ini menyebabkan asam lambung naik ke dalam kerongkongan dan menimbulkan gejala berupa rasa terbakar di dada. Apabila Anda sudah memiliki GERD maka langsung tidur sehabis makan dapat memicu timbulnya hal ini. Makanan berbalik dari lambung ke kerongkongan. Semakin pendek jarak waktu makan (sahur) dan tidur, kemungkinan terjadinya refluks makin besar. Karena variabel penentu refluks ada dua yakni makanan yang belum dicerna dan terpengaruh gravitasi saat tidur. Para dokter menyarankan jeda waktu antara makan dan tidur adalah dua jam. Namun sunnah Rasulullah lebih lama lagi. Beliau dan para sahabatnya biasa mengisi waktu setelah sahur dengan shalat atau dzikir dan setelah Subuh berdzikir hingga matahari terbit. Untuk tidur sejenak, mereka memilih waktu siang yang dikenal dengan istilah qailulah.
  3. Stroke
    Sedangkan bahaya jangka panjang, tidur setelah sahur dipercaya meningkatkan resiko terkena stroke. Berdasarkan penelitian yang dikutip dari Tribunnews ditemukan bahwa orang yang memiliki jeda paling lama antara makan dan tidur mempunyai risiko terendah terkena stroke. Sebaliknya, orang-orang yang memiliki jeda paling singkat antara makan dan tidur memiliki resiko lebih tinggi terkena stroke.
  4. Perut Buncit

Dampak dari tidur setelah makan adalah mengakibatkan perut membuncit. Nah, jangan langsung megang perut ya terutama yang kesindir. Menurut Dr. Pramono ahli gizi dari RSUD Ulin Banjarmasin menjelaskan bahwa tidur sesudah makan efeknya perut akan jadi buncit karena saat tidur tubuh jadi hemat energi dan secara otomatis lemak akan mudah tertimbun di perut kita, jelasnya kita akan menjadi maju perut pantat mundur. Jika hasil studi medis dan penelitian menunjukkan demikian bahayanya makan setelah sahur, kita jadi semakin yakin bahwa sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa membawa kemaslahatan bagi umat manusia. Hal-hal ini juga semakin menguatkan kebenaran Islam. (fzn-nug-nur)

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram