Berani Sumpah Palsu, Ini Hukumnya

Berani Sumpah Palsu, Ini Hukumnya
Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Semua tahu membunuh merupakan dosa besar.  Begitupun dengan mendurhakai kedua orang tua serta syirik kepada Allah. Ketiganya merupakan dosa besar. Tapi ada lagi dosa besar namun sering luput dari perhatian kita, yaitu melakukan sumpah palsu. Berikut Kita akan membahas mengenai sumpah dan ganjaran apa yang diperolah jika melanggar sumpah tersebut.

Seperti yang dijelaskan dalam dalil berikut:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْكَبَائِرُ اَْلاِشْرَاكُ بِاللهِ وَ عُقُوْقُ اْلوَالِدَيْنِ وَ قَتْلُ النَّفْسِ وَ اْليَمِيْنُ اْلغَمُوْسُ. البخارى 7: 228

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dari Nabi SAW, beliau bersabda, “(Diantara) dosa besar ialah mensekutukan Allah, mendurhakai orang tua,  membunuh dan sumpah palsu”.  [HR. Bukhari Juz 7, hal. 228]

Sumpah palsu atau mengatakan yang tidak sebenarnya  dengan membawa nama Allah, kemudian melanggarnya maka Allah menetapkan kafaratnya sesuai dengan dalil berikut:

لاَ يُؤَاخِذُكُمُ اللهُ بِاللَّغْوِ فِيْ اَيْمَانِكُمْ وَ لكِنْ يُّؤَاخِذُكُمْ بِمَا عَقَّدْتُّمُ اْلاَيْمَانَ فَكَفَّارَتُه اِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِيْنَ مِنْ اَوْسَطِ مَا تُطْعِمُوْنَ اَهْلِيْكُمْ اَوْ كِسْوَتُهُمْ اَوْ تَحْرِيْرُ رَقَبَةٍ، فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلاَثَةِ اَيَّامٍ، ذلِكَ كَفَّارَةُ اَيْمَانِكُمْ اِذَا حَلَفْتُمْ، وَاحْفَظُوْا اَيْمَانَكُمْ، كَذلِكَ يُبَيّنُ اللهُ لَكُمْ ايتِه لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ. المائدة:89

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Maka kafarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu. Atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kafaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kafarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar) dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). [QS. Al-Maidah : 89]

Sumpah dijadikan sebagai jaminan bahwa seseorang berkata yang sebenarnya. Seperti sumpah yang dilakukan oleh saksi pada persidangan. Dokter, perawat, dan berbagai profesi lain pun melakukan sumpah sebelum mereka resmi menjalankan pekerjaannya.  Sumpah yang dilakukan itu adalah sumpah dengan menyebut nama Allah. Sesuai dengan dalil berikut ini:

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ اَبِيْهِ قَالَ: سَمِعْتُ عُمَرَ بْنَ اْلخَطَّابِ يَقُوْلُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَنْهَاكُمْ اَنْ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ. قَالَ عُمَرُ: فَوَ اللهِ مَا حَلَفْتُ بِهَا مُنْذُ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص نَهَى عَنْهَا، ذَاكِرًا وَ لاَ آثِرًا. مسلم 3: 1266

Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya dia berkata : Aku pernah mendengar Umar bin Khaththab mengatakan : Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian”. Selanjutnya Umar mengatakan, “Demi Allah, aku tidak pernah bersumpah dengan itu sejak aku mendengar Rasulullah SAW melarangnya. Baik sumpah untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain”. [HR. Muslim Juz 3, hal. 1266]

عَنْ عَبْدِ اللهِ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ ص اَنَّهُ اَدْرَكَ عُمَرَ بْنَ اْلخَطَّابِ فِى رَكْبٍ وَ عُمَرُ يَحْلِفُ بِاَبِيْهِ. فَنَادَاهُمْ رَسُوْلُ اللهِ ص: اَلاَ اِنَّ اللهَ عَزَّ وَ جَلَّ يَنْهَاكُمْ اَنْ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ. فَمَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللهِ اَوْ لِيَصْمُتْ. مسلم 3: 1267

Dari ‘Abdullah (bin ‘Umar), dari Rasulullah SAW bahwa beliau pernah mendapati Umar bin Khaththab berada diantara sekelompok orang-orang yang mengendarai unta. Pada waktu itu Umar bersumpah dengan nama ayahnya. Kemudian Rasulullah SAW memberitahukan kepada mereka, “Ingatlah, sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla melarang kalian bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian. Maka barangsiapa bersumpah, hendaklah dia bersumpah dengan Nama Allah atau diam”. [HR. Muslim Juz 3, hal. 1267]

عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلاَ يَحْلِفْ اِلاَّ بِاللهِ. وَ كَانَ قُرَيْشٌ تَحِلْفُ بِآبَائِهَا. فَقَالَ: لاَ تَحْلِفُوْا بِآبَائِكُمْ. مسلم 3: 1267

Dari Ibnu Umar, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bersumpah, maka janganlah dia bersumpah kecuali dengan Nama Allah”. Dahulu orang-orang Quraisy biasa bersumpah dengan menyebut bapak-bapaknya. Lalu beliau bersabda, “Janganlah kalian bersumpah dengan menyebut bapak-bapak kalian”. [HR. Muslim Juz 3, hal. 1267]

Allah telah memperingatkan kaum-kaum terdahulu mengenai aturan bersumpah. Sungguh rugi sekali, jika zaman sekarang masih ada yang bersumpah dengan menyebut nama selain nama Allah.

Jika Sumpah Dilanggar, dan Melakukan Sumpah Palsu Tidak Sedikit Ganjaran Yang Allah Berikan.

Sumpah bukan hanya sebuah ucapan belaka. Sumpah bukan sekedar merebut kepercayaan orang lain. Namun, lebih dari itu, jika sumpah tersebut dilanggar atau melakukan sumpah palsu maka tidak sedikit ganjaran yang Allah berikan.

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: مَنْ حَلَفَ عَلَى مَالِ امْرِئٍ مُسْلِمٍ بِغَيْرِ حَقّهِ لَقِيَ اللهَ وَ هُوَ عَلَيْهِ غَضْبَانُ. قَالَ عَبْدُ اللهِ: ثُمَّ قَرَأَ عَلَيْنَا رَسُوْلُ اللهِ ص مِصْدَاقَهُ مِنْ كِتَابِ اللهِ: اِنَّ الَّذِيْنَ يَشْتَرُوْنَ بِعَهْدِ اللهِ وَ اَيْمَانِهِمْ ثَمَنًا قَلِيْلاً (ال عمران: 77) اِلَى آخِرِ اْلآيَةِ. مسلم 1: 123

Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersumpah untuk mengambil harta orang Islam yang bukan haqnya, maka dia akan bertemu Allah sedangkan Allah murka kepadanya”. ‘Abdullah berkata : Kemudian Rasulullah SAW membacakan ayat kepada kami (QS. Ali ‘Imran 77). Sebagai pembenar apa yang disabdakan itu (yang artinya) (Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari qiyamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka adzab yang (pedih.) [HR. Muslim Juz 1, hal. 123]

Jadi pilah-pilihlah kata yang diucapkan, berhati-hatilah dengan sumpah palsu yang dilontarkan.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram