Samarinda (17/7). Yayasan Wali Barokah Samarinda menggelar workshop yang diikuti oleh pakar pendidik dan staf SD Khasanah. Bertempat di Meeting Room SD Khasanah, Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai kunjang, acara tersebut berlangsung selama tiga hari dimulai pada Kamis (11/7) dan berakhir Sabtu (13/7).
Mengangkat tema “Peran Guru dalam Pembentukan Generasi Cerdas, Terampil, dan Berakhlak Mulia melalui Penanaman 29 Karakter Luhur”. Peserta workshop diberikan pemahaman pentingnya mencerminkan sikap yang baik guna menjadi teladan untuk para peserta didik.
Workshop ini bertujuan menanamkan esensi pendidikan sehingga kualitas kegiatan belajar meningkat dan menghasilkan peserta didik di SD Khasanah yang mandiri dan unggul. Dengan menghadirkan pemateri yang ahli dibidangnya, yaitu Abdul Aziz Iftori, Sugeng, Klawu Eling Waspodo, Joko Supriyanto, serta Hepy Ari Efendi.
Klawu Eling Waspodo selaku Pembina Yayasan Wali Barokah Samarinda mengajak pakar pendidik untuk menanamkan pendidikan karakter sejak dini kepada peserta didik. “Dengan pendidikan karakter, peserta didik kita lebih baik dan lebih unggul, yang mana itu nanti tercermin dalam perilaku sehari-hari,” ujarnya.
Waspodo menambahkan, dalam pendidikan, anak harus memiliki karakter yang menjadi ciri khas mereka masing-masing. Serta para peserta didik juga dapat memiliki nilai kemampuan, kapasitas moral dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan kedepan.
Selanjutnya, Hepy Ari Effendi selaku pakar pendidik, menjelaskan bahwa implikasi pembelajaran berkarakter adalah mencontohkan hal yang baik kepada peserta didik. Para pendidik memiliki tanggung jawab untuk menjaga tutur kata serta perilaku dan dalam menyikapi masalah dengan kepala dingin.
Lebih lanjut, Hepy menjelaskan setiap peserta didik merupakan individu yang memiliki potensi dan pendidik harus mampu berkomunikasi dan mengembangkan kemampuannya. “Jangan menjadikan anak sebagai objek, dia adalah subjek seperti kita yang bisa berkembang dan berpikir. maka, perlu bagi kita untuk membiasakan mengajak ngobrol dengan anak-anak,” ujar Hepy.
Ketua Yayasan Wali Barokah Samarinda, Sugeng, berharap pakar pendidik yang terlibat dapat mencetuskan inovasi pendidikan yang berisi nilai-nilai kebaikan di luar mata pelajaran wajib. Diharapkan peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dengan mengajarkan sikap budi pekerti dan tata krama dan memantau perkembangan peserta didik di SD Khasanah.
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng