Tingkatkan Partisipasi Kurban, Ketum LDII Soroti Dimensi Spiritual dan Sosial Ibadah Kurban

Share to :
Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Jakarta (1/6) — Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, mengajak umat Islam, khususnya warga LDII, untuk meningkatkan jumlah hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha mendatang. Menurutnya, ibadah kurban tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga punya dampak sosial dan ekonomi yang besar bagi masyarakat.

“Kurban merupakan wujud ketakwaan kepada Allah, mengikuti teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Sekaligus menjadi sarana untuk membangun kekuatan sosial dan kepedulian antarsesama,” ungkap KH Chriswanto Santoso.

Ia menekankan bahwa ibadah kurban memiliki kekuatan ganda: menguatkan hubungan spiritual dengan Tuhan sekaligus menumbuhkan kepekaan terhadap sesama. Dengan berkurban, seorang Muslim tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga berbagi kebahagiaan dengan masyarakat sekitar, terutama yang membutuhkan.

“Kurban menjadi ladang pahala dan sarana berbagi. Warga bisa memberi tanpa pamrih dan yang menerima merasakan kebahagiaan. Ini membangun kekuatan sosial yang luar biasa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, KH Chriswanto menyoroti peran kurban dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat, khususnya sektor peternakan dan distribusi hewan kurban. Ia menilai, di tengah tekanan ekonomi global, kurban mampu memberi napas bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di sektor ini.

“Kondisi ekonomi dunia sedang mengalami penurunan, kurban ini mampu memutar ekonomi para peternak, pedagang, distributor hingga mereka yang berkaitan dengan peredaran hewan kurban,” jelasnya.

Alumnus ITS Surabaya dan Newcastle University ini juga menyoroti pentingnya kurban dalam meningkatkan gizi masyarakat. Ia menyebut pembagian daging kurban bisa mendukung program nasional pencegahan stunting yang tengah digalakkan pemerintah.

Karena itu, ia mendorong warga LDII untuk tak hanya rutin berkurban, tetapi juga meningkatkan jumlahnya. Apalagi, menurutnya, warga LDII telah memiliki sistem menabung khusus untuk membeli hewan kurban sejak awal tahun.

“Setiap pengajian di majelis-majelis taklim LDII panitia kurban menawarkan tabungan kepada warga LDII semampunya, meskipun kecil namun intensitas pengajiannya tinggi, maka tabungan yang terkumpul menjadi besar,” paparnya.

Metode menabung dan patungan menjadi ciri khas LDII dalam menggalakkan kurban. Tahun ini, DPP LDII mengangkat tema “Ikhlas Berkurban, Ikhlas Berbagi” sebagai semangat yang diusung selama pelaksanaan Idul Adha.

KH Chriswanto optimistis, semangat keikhlasan dalam berkurban bisa menjadi pendorong umat Islam untuk berkontribusi lebih luas dalam pembangunan bangsa.

“Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” katanya, mengutip sabda Rasulullah SAW.
Dari catatan DPP LDII, jumlah kurban yang dilakukan warga LDII terus mengalami kenaikan. Tahun 2021 tercatat 39.301 ekor, naik menjadi 42.646 ekor pada 2022. Pada 2023, jumlahnya meningkat lagi menjadi 47.341 ekor, dan tahun 2024 mencapai 50.460 ekor.

“Kami berharap pada 2025 bisa meningkat mencapai 10-20 persen,” pungkas KH Chriswanto.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram