Melalui lembaga pendidikan Pondok Wali Barokah, LDII mengadakan Asrama Syarah Asmaul Husna. Kegiatan ini diikuti sekitar tujuh ribu orang yang berasal dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Kediri, Abdullah Abubakar, S.E.
Ketua Pondok Wali Barokah , H. Sunarto, M.Si. memberikan sambutan pada kegiatan ini. Dalam sambutannya Ia menyampaikan peran Pemerintah Kediri, baik itu pemerintahan sebelumnya hingga pemerintah saat ini memiliki kepedulian serta dukungan yang begitu luar biasa terhadap aktivitas pesantren.
Dukungan Pemko Kediri ditandai dengan dukungan penuh sejak awal pembangunan menara Asmaul Husna Pondok Wali Barokah hingga diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Tidak ketinggalan dukungan Pemko Kediri turut mengalir pada segala bentuk kegiatan-kegiatan pondok pesantren lainnya.
Sunarto menyampaikan peserta yang hadir pada kegiatan ini adalah para ulama-ulama, mubaligh tidak ketinggalan setiap-setiap daerah di Indonesia wajib megirimkan utusannya untuk mengikuti kegiatan ini. Ia menambahkan bahwa revolusi mental yang diusung oleh Pemerintahan Jokowi telah diterpakan oleh warga LDII, salah satu wujud nyatanya adalah pelaksanaan asrama syarah Asmaul Husna.
“Alhamdulillah, sampai saat ini masih ada yang mempertahankan nilai keagamaan, semoga bersama Pesantren Wali Barokah, kita bersama-sama dapat meningkatkan kebarokahan.” Ungkap Sunarto
Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan adanya kegiatan asrama ini, LDII turut membangun ekonomi dan memberikan banyak dampak positif di wilayah sekitar pesantren.
Banyaknya pondok pesantren di sekitar wilayah Kota Kediri, akan memicu tumbuhnya kegiatan wisata, terutama wisata religi. Bahkan pada saat acara ini berlangsung, dampak yang sangat terasa dirasakan oleh para pengusaha yang bergerak dibidang transportasi, kuliner, penginapan hingga warga sekitar pesantren yang rumahnya disewa peserta juga turut mendapatkan imbas positifnya.
Kegiatan yang diselenggarakan di gedung Wali Barokah ini akan berlangsung selama empat hari, yang dimulai pada hari Senin (07/03) sampai dengan kamis (10/03). Kegiatan ini nantinya akan ditutup oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, sekaligus mensosialisasikan empat konsesus bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum DPP LDII Prof Dr KH Abdullah Syam menyampaikan program LDII untuk terus menciptakan dan membangun insan profesional religius. Hal ini diwujudkan dengan cara terus menerus menambah ilmu pengetahuan mengenai agama. “Kami terus mendorong para ulama untuk menggali kekayaan khasanah Al-Qur’an dan Al-Hadist sebagai pedoman berprilaku warga LDII di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat. Hal ini sangat penting guna terciptanya program profesional religius,” ungkap Abdullah Syam
Ia menyampaiakan bahwa ilmu yang diberikan melaui asrama ini bertujuan untuk membina generasi muda LDII, yang sasaran utamnya adalah untuk meraih tri sukses, yakni memiliki ilmu agama yang tinggi, memiliki akhlak mulia, dan mandiri. Abdullah Syam berharap kedatangan Ketua MPR Zulkifli Hasan dapat meneguhkan komitmen kebangsaan warga LDII, yang sejak dulu menyandingkan Islam dengan Pancasila sebagai keselarasan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Abdullah Syam menambahkan, bagi LDII Islam dapat dijalankan dengan baik di Indonesia dikarenakan ALLAH SWT telah memberikan Bangsa Indonesia sebuah pedoman dasar negara, yaitu Pancasila yang mampu menciptakan kedamaian dan kerukunan dalam kehidupan meskipun Indonesia terdiri dari berbagai agama dan suku bangsa. (Yusuf Wibisono/Lines)