Gunungkidul (20/2). Pemerintah Kabupaten Gunungkidul resmi mengukuhkan Sentra Komunikasi (SENKOM) sebagai bagian dari Satgas Siaga Sampah dalam Puncak Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025. Pengukuhan yang berlangsung di Auditorium SMA Negeri 1 Karangmojo pada Rabu, 19 Februari 2025, dilakukan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Antonius Hari Sukmono, atas nama Bupati Gunungkidul.
SENKOM menjadi salah satu organisasi masyarakat (ormas) yang dipercaya pemerintah daerah untuk berperan dalam pengelolaan sampah. Keberadaan SENKOM diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan sampah yang semakin kompleks di masyarakat.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Jawa, jajaran Forkopimda Gunungkidul, Sekretaris Daerah, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), serta para panewu se-Kabupaten Gunungkidul.
Sampah sebagai Sumber Ekonomi
Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Jawa, Puji Iswari, menilai pembentukan Satgas Siaga Sampah sebagai langkah konkret pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan sampah. Dengan sistem pemilahan yang baik, sampah tidak lagi menjadi beban, melainkan dapat diolah menjadi barang bernilai ekonomis.
“Jika dikelola dengan benar, sampah bisa menjadi komoditas yang meningkatkan pendapatan keluarga. Upaya ini kami apresiasi karena merupakan langkah nyata dalam pengelolaan lingkungan yang lebih baik,” ujar Puji.
Sementara itu, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Bupati Gunungkidul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam mengelola sampah. Menurutnya, isu lingkungan, termasuk krisis iklim, harus diselesaikan secara kolektif dengan melibatkan masyarakat, terutama kelompok rentan yang paling terdampak.
“Dengan mengelola sampah dengan baik, kita tidak hanya menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga menciptakan sumber daya baru yang bernilai ekonomi,” katanya.
SENKOM: Dari Aksi Bersih Pantai ke Satgas Sampah
Ketua SENKOM Gunungkidul, Apera Raharja, mengaku terkejut dengan penunjukan organisasinya sebagai bagian dari Satgas Siaga Sampah. Namun, ia melihat ini sebagai langkah positif bagi SENKOM untuk berkontribusi lebih dalam terhadap lingkungan.
“Ini sebuah kehormatan sekaligus tantangan bagi kami. Sebelumnya, kami sudah melakukan aksi sosial seperti bersih-bersih pantai dan tempat umum lainnya. Mungkin dari situ kami dinilai layak untuk turut serta dalam satgas ini,” ujar Apera kepada media.
Ia berharap, dengan bergabungnya SENKOM, gerakan sosial terkait kebersihan lingkungan semakin kuat dan mendapat dukungan luas dari masyarakat.
Dengan dikukuhkannya SENKOM sebagai bagian dari Satgas Siaga Sampah, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berharap kolaborasi berbagai pihak dalam pengelolaan sampah semakin efektif. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Oleh: Masgino Masgin (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng