Purwakarta (15/8). PC LDII Purwakarta Kota menggelar pengajian wanita di Aula Majelis Taklim Nurjannah, Sukamanah, Bojong. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang pembinaan keagamaan, tetapi juga wadah interaksi sosial yang mempererat kebersamaan antar muslimah LDII se-Kecamatan Purwakarta.
Acara berlangsung meriah dan penuh kehangatan, dihadiri Penasihat LDII Kecamatan Purwakarta Kiai Mustofa dan Kiai Thoyib Munadi, serta pengurus harian dan perwakilan DPD LDII Kabupaten Purwakarta. Hadir pula keluarga besar PT Ratu Barokah Wajihan bersama Direktur Utama Nong Nurjannah, yang turut memeriahkan acara melalui sesi keakraban dan permainan interaktif.
Menurut Erni Agustina, kegiatan seperti ini memiliki nilai strategis dalam membangun ukhuwah Islamiyah di kalangan perempuan LDII. “Melalui acara keakraban ini, kita sebagai sesama warga muslimah LDII Kecamatan Purwakarta bisa lebih saling mengenal dan menjadi lebih akrab. Pesan saya untuk ke depannya, kami bisa saling meningkatkan tali persaudaraan, mempererat hubungan baik, serta memperkuat peran wanita dalam membantu dakwah Islam, sehingga bisa menghindari ghibah dan fitnah di masa yang akan datang,” ujarnya.
Humas DPD LDII Purwakarta, Johnp Harpendi, menegaskan bahwa pengajian ini menjadi sarana strategis untuk penguatan nilai-nilai sosial di kalangan muslimah. “Acara ini sengaja diadakan untuk menjalin silaturahim dan kita isi dengan berbagai games untuk meningkatkan kekompakan antar ibu-ibu,” jelasnya.
Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Salah satu peserta, Sumiati, mengungkapkan kesannya, “Sangat seru, selain menjalin kekompakan juga membuat kami saling mengenal satu sama lain.”
Di balik suasana yang penuh tawa, kegiatan ini tetap menanamkan nilai-nilai Islam seperti pentingnya menjadi wanita salihah, berakhlakul karimah, dan berperan strategis dalam pendidikan anak serta dakwah keluarga. Pengajian ini menjadi wujud nyata kontribusi LDII dalam mencetak perempuan tangguh, religius, dan sosial, sebagai fondasi keluarga dan masyarakat yang harmonis.
Oleh: KG Ing Suro (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng